Roh Hitam Sang Penghancur
" Kuro neko, Shiro neko..... " ujar nenek Dika terkejut saat melihat Kuro dan Shiro
Shiro pun hanya tersenyum dengan sangat manis. Sepertinya nenek Dika telah mengetahui tentang Kuro dan Shiro. Kuro dan Shiro pun di sambut dengan sangat ramah. Nenek Dika lalu mengajak mereka semua untuk segera makan bersama. Di meja makan telah tersedia banyak sekali makanan yang terlihat sangat lezat. Shiro bahkan terlihat sangat terlihat lahap menyantap makanan yang telah disediakan itu.
" Shiro neko makan lah yang banyak " ujar nenek Dika tersenyum.
" Baik " jawab Shiro dengan sangat gembira.
" Maaf, sepertinya nenek sudah mengetahui tentang aku dan Shiro " sahut Kuro.
" Tentu saja aku tau tentang kalian. Kalian adalah roh penjaga para pemurni roh " jawab nenek Dika.
" Apa!!! Roh? " Dika terkejut mendengar jawaban neneknya.
" Hahahaha.... ayah mu dulu juga memberikan reaksi yang sama dengan mu. Kamu tidak perlu takut " ujar nenek Dika sambil tertawa kecil.
" Hem aku juga merasakan kekuatan sihir dari mu nek " jelas Kuro.
" Insting mu memang sangat tajam Kuro chan. Tapi aku sudah terlalu tua untuk menggunakan sihir " ujar nenek Dika.
" Tunggu dulu, tadi aku mendengar tentang mimpi aneh dari teman teman yang lain. Dan mimpi aneh itu juga aku alami. Apa itu benar benar hanya mimpi? " tanya Dika.
" Itu bukan mimpi. Hanya saja Shiro menggunakan sihirnya yang membuat semua seolah olah seperti mimpi " jawab Kuro.
" Sepertinya telah terjadi sesuatu apakah kemampuan alami Dika sudah terlihat? " tanya nenek Dika.
" Dika sangat hebat nek. Dia berhasil melakukan pemurnian pertamanya " sahut Shiro tiba tiba lalu kembali melanjutkan makannya.
" Benar begitu Kuro chan? " tanya nenek Dika lagi.
" Hem, itu benar. Tetapi Dika masih belum bisa mengendalikan kekuatan nya secara penuh. Bahkan bisa di bilang kekuatannya keluar karena aura yang Dika miliki terhisap oleh roh hitam. Karena itu Dika juga mengganggap kejadian itu hanya sebuah mimpi " jelas Kuro.
" Tapi bukan kah dunia roh telah tertutup. Apa yang sebernarnya terjadi? " tanya nenek Dika.
" Itu lah yang belum saya ketahui. Pasti telah terjadi sesuatu di dunia roh. Bahkan roh hitam semakin tidak terkendali dan semakin kuat. Sangat merepotkan sekali, kenapa harus ada roh yang seperti itu " ujar Kuro chan.
" Roh yang seperti itu sudah pasti akan selalu ada Kuro chan. Hitam dan putih akan terus selalu berputar. Karena itu lah adanya seoran pemurni. Jika tidak ada roh hitam mungkin pemurni itu tidak akan pernah ada " jelas nenek Dika.
" Ahhhhhh aku benar benar tidak mengerti apa yang nenek dan Kuro bicarakan. Kalau benar kalian itu roh kenapa kalian bisa masuk ke sekolah ku? " tanya Dika kebingungan.
" Itu hal yang mudah untuk bisa masuk ke sekolah. Shiro hanya perlu sedikit menggunakan sihirnya " jawab Kuro.
" Yap itu tugas ku " sahut Shiro.
" Lalu kenapa harus aku? kenapa tidak orang lain? " tanya Dika lagi.
" Tentu saja karena makanan yang telah kamu kasih tadi pagi " jawab Shiro.
" Hal itu lagi, sudah ku bilang aku belum pernah bertemu dengan kalian sebelumnya. Apalagi memberi makan, aku hanya memberikan makan pada dua ekor kuc...... eh, neko? " Dika tampak berhenti bicara.
Shiro seketika memperlihatkan telinga kucing dan ekornya sambil tersenyum menatap Dika. Dika yang melihat Shiro dengan telinga kucing dan ekornya menjadi sangat terkejut.
" Tidak mungkin........ " ujar Dika terkejut.
" Dengan kata lain kamu adalah tuan kami sekarang " sahut Kuro.
" Bahkan saat pulang tadi kamu masih mencari aku dan kakak kan? Kamu memang benar benar memiliki jiwa seorang pemurni " jelas Shiro.
" Ya terserah kalian saja. Aku sangat lelah, nek aku istirahat duluan ya " pamit Dika meninggalkan tempat makan.
Dika berjalan menuju kamarnya dan langsung berbaring di atas kasurnya. Sejenak Dika merenungkan apa yang sebenarnya terjadi, Tenaga Dika memang sangat terkuras habis karena pertarungan tadi, Karena itu Dika langsung terlelap.
Malam itu Dika bermimpi aneh. Suasana yang sama seperti tadi siang terjadi lagi. Akan tetapi kali ini jauh lebih parah lagi. Seluruh gedung sekolah telah hancur tak berbentuk. Shiro terlihat tidak sadarkan diri di dekat Dika berdiri. Dika juga melihat sebuah roh hitam yang sangat besar dan mengerikan. Di sisi yang berbeda Dika melihat Kuro yang juga sudah tidak berdaya berlumuran darah. Kuro terlihat tidak sendirian, ada seseorang berambut panjang biru keunguan berdiri di dekat Kuro.
" Kringgg......... kringggggg....... " suara alarem berbunyi membangunkan Dika pagi itu.
Dengan setengah sadar Dika mematikan alarem itu. Ketika Dika hendak bangun dari tidurnya tubuhnya terasa berat sekali. Dika pun membuka matanya dan melihat Shiro yang tertidur samping nya dan kaki Shiro menindih badan Dika dari atas selimut.
" Aaaaa........ " teriak Dika terkejut langsung membangunkan Shiro.
Shiro yang masih setengah sadar mengelus elus matanya. Telinga kucing dan ekor Shiro pun masih terlihat.
" Ohayou.... huaaaa..... " ucap Shiro sambil menguap setengah sadar.
" Kenapa kamu disini? " tanya Dika.
" Aku tidak tau harus tidur di mana dan pintu kamar mu tidak terkunci jadi aku tidur saja di sini " jawab Shiro polos.
" Eh....... dasar bodoh " ujar Dika tampak sedikit kesal.
" Ore, apa hari ini kita akan sekolah lagi? " tanya Shiro.
" Tentu saja, lebih baik kamu segera siap siap. Dan bangunkan Kuro, ngomong ngomong di mana Kuro? " tanya Dika.
" Asiiiiikkkkk.... aku sangat senang pergi ke sekolah " ujar Shiro dengan senang dan dengan sihirnya Shiro langsung berubah lengkap dengan seragam sekolah " Ayo Dika kita berangkat sekarang " Shiro penuh dengan semangat.
" Tunggu dulu, aku tidak bisa seperti mu. Aku harus mandi dan bersiap siap terlebih dahulu. Lebih baik kamu tunggu di bawah dan bantu nenek " ujar Dika.
" Baik lah " jawab Shiro langsung keluar dari kamar Dika.
Dika bergegas mandi dan bersiap siap untuk berangkat kesekolah. Setelah itu Dika langsung turun untuk sarapan. Kuro, Shiro, dan nenek Dika terlihat sudah berada di ruang makan dan hendak memakan sarapan.
Sesampainya di sekolah mereka langsung menuju kelas mereka dan tak lama kemudian pelajaran dimulai. Pagi itu kelas mereka kembali kedatangan seorang murid baru. Seseorang wanita masuk kedalam kelas bersama guru. Wanita itu terlihat sangat anggun, memiliki sorot mata yang tajam, rambut yang panjang biru keunguan. Wanita itu tampak mirip dengan seseorang yang dilihat Dika dalam mimpinya. Akan tetapi Dika tidak menyadari hal itu. Akan tetapi Kuro merasakan sesuatu yang berbeda dari wanita itu, Seketika Kuro mengingat seseorang yang kemarin memperhatikan nya sepulang sekolah.
Setelah memperkenalkan diri, Nazomi nama wanita itu berjalan perlahan menuju tempat duduknya. Nazomi akan duduk tepat di sebelah Kuro. Dengan tatapan yang tajam dan senyuman yang tipis Nazomi melihat kearah Kuro. Kuro pun semakin mencium kekuatan roh yang sangat besar. Kuro pun menatap tajam ke arah Nazomi yang berjalan menghampirinya perlahan sampai ke tempat duduk di sebelahnya. Akan tetapi tiba tiba Nazomi malah tersenyum dengan sangat manis kepada Kuro. Kuro sangat terkejut melihat senyuman dari Nazomi dan langsung mengalihkan pandangannya ke depan lagi.
Pelajaran berlangsung seperti biasanya. Pada pelajaran selanjutnya seluruh siswa di bagi dalam beberapa kelompok. Secara kebetulan Dika, Kuro, Shiro, dan Nazomi berada dalam kelompok yang sama bersama dengan dua teman sekelas mereka yang lainnya. Seluruh siswa berjalan bersama kelompoknya masing masing menuju laboratorium. Shiro terlihat berjalan menarik Dika. Shiro terlihat sangat antusias sekali ingin segera sampai ke laboratorium. Sementara Kuro berjalan perlahan di bagian paling belakang sambil memperhatikan Nazomi yang juga berjalan perlahan tidak jauh dari Kuro. Nazomi seketika berhenti melangkah dan memutar badannya ke arah Kuro.
" Kamu benar benar sangat berhati hati Kuro chan " ujar Nazomi dengan tersenyum.
" Dengan aura roh yang sebesar ini aku yakin kamu bukan manusia biasa " jelas Kuro.
" Lalu bagai mana dengan diri mu sendiri? " Nazomi berjalan perlahan mendekati Kuro. Nazomi bahkan menjadi sangat dekat dengan Kuro, sambil sedikit berjinjit Nazomi membisikan sesuatu kepada Kuro " Kuro neko chan " ucap lembut Nazomi.
Kuro yang mendengar ucapan itu langsung mundur beberapa langkah menjauhi Nazomi. Akan tetapi Nazomi malah kembali tersenyum manis kepada Kuro.
" Kau pasti orang di balik kejadian kemarin " ujar Kuro dengan tatapan yang tajam.
" Hahahahaha..... aku juga berharap seperti itu, Tapi sayang sekali tebakan mu salah, Kau tau, tampaknya aku mulai menyukai diri mu " jelas Nazomi.
" Sebenarnya apa tujuan mu? " tanya Kuro lagi.
" Tentu saja untuk memiliki mu " jawab Nazomi singkat.
Seketika dunia roh kembali terbuka. Suasana kembali berubah. Kuro pun menjadi semakin curiga terhadap Nazomi. Kuro langsung berubah menjadi mode tempurnya. Kuro tak segan segan mengarahkan katanya tepat ke leher Nazomi yang berada di depannya.
" Aku tidak akan segan untuk memenggal kepala mu " ucap Kuro dengan nada mengancam.
" Lebih baik kau simpan kembali katana mu itu Kuro chan. Musuh mu bukan lah aku. Kau sendiri lihat aku berada di depan mu. Tidak mungkin aku mengeluarkan sihir dan membuka dunia roh tanpa sepengetahuan mu. Bukan begitu Kuro chan " Nazomi tersenyum kembali.
" Sial, kau benar. Jika kau menggunakan sihir mu, aku pasti akan merasakannya. Tapi aku akan terus memperhatikan mu " jelas Kuro menurunkan katananya dari leher Nazomi.
" Memperhatikan ku? kau membuat ku tersanjung Kuro chan " ujar Nazomi.
" Duar.................. " terdengar ledakan dari arah laboratorium.
Ledakan itu sangat besar sampai sampai Kuro dan Nazomi merasakan efek akibat ledakan itu. Kuro langsung berlari ke arah laboratorium. Nampaknya ledakan tadi benar benar menghancurkan gedung laboratorium. Banyak siswa yang tergeletak tidak sadarkan diri seperti kejadian kemarin. Terlihat Shiro yang menggunakan sihirnya untuk melindungi Dika.
" Nii chan " sahut Shiro saat melihat Kuro datang.
" Kalian tidak apa apa? " tanya Kuro.
" Em, kami baik baik saja. Beruntung aku sempat menggunakan sihir ku " jawab Shiro.
" Shiro cepat kau gunakan sihir mu untuk menutup area ini. Jangan sampai dunia roh semakin menyebar " ujar Kuro.
" Terlambat, sihir ku sudah tidak bisa menjangkaunya lagi " jawab Shiro.
" Ini gawat, semakin dunia roh terbuka akan semakin banyak roh hitam yang bisa keluar "
Tiba tiba tempat itu bergetar dan roh hitam pun banyak bermunculan di mana mana. Roh hitam itu tampak menyatu menjadi satu. Roh hitam itu semakin membesar dan membesar setiap ada roh yang menyatu dengan dirinya. Kuro dan Shiro pun tidak tinggal diam saja. Kuro langsung menyerang roh hitam itu dengan sihir pedangnya. Shiro juga kali ini ikut membantu menyerang roh hitam itu.
Akan tetapi serangan Kuro dan Shiro seperti tidak terasa oleh roh hitam itu. Bahkan semakin lama roh hitam itu semakin membesar karena banyak sekali roh roh yang dia hisap. Dan roh hitam itu terlihat akan menyerang. Dari mulutnya roh hitam itu mengeluarkan serangan sihir yang sangat luar biasa seperti laser hitam yang sangat besar. Kuro dan Shiro berusaha menahan serangan itu dengan kekuaran yang mereka miliki. Namun sihir mereka tidak terlalu kuat untuk menahan serangan itu.
Serangan roh hitam itu sangat kuat. Dengan satu serangan saja seluruh gedung sekolah hancur dengan seketika. Dika yang juga terkena serangan itu mulai tersadar dan mencoba untuk berdiri. Dika melihat Shiro tidak sadarkan diri tidak jauh dari dirinya. Dika juga melihat roh hitam itu mengerang dengan keras seperti mengamuk. Keadaan di sekitar sangat hancur. Puing puing reruntuhan gedung di mana mana. Sangat mirip dengan mimpi yang di alami Dika. Dika yang baru saja menyadari bahwa kejadian ini sama percis dengan mimpinya langsung berusaha mencari Kuro. Namun karena Dika sendiri terluka dan tidak mampu untuk berdiri sepenuhnya Dika hanya bisa melihat kesekelilingnya.
Dika pun kembali terkejut saat melihat Kuro yang banyak berlumuran darah tergeletak tidak berdaya. Nazomi pun terlihat di dekat Kuro yang terjatuh. Dika langsung berniat untuk menyelamatkan Kuro. Namun apa daya Dika bahkan malah kembali terjatuh.
" Kuro.............!!!! " terika Dika mencoba untuk membuat Kuro sadar.
~~~##Jangan Lewatkan Eps Selanjutnya##~~~
Shiro pun hanya tersenyum dengan sangat manis. Sepertinya nenek Dika telah mengetahui tentang Kuro dan Shiro. Kuro dan Shiro pun di sambut dengan sangat ramah. Nenek Dika lalu mengajak mereka semua untuk segera makan bersama. Di meja makan telah tersedia banyak sekali makanan yang terlihat sangat lezat. Shiro bahkan terlihat sangat terlihat lahap menyantap makanan yang telah disediakan itu.
" Shiro neko makan lah yang banyak " ujar nenek Dika tersenyum.
" Baik " jawab Shiro dengan sangat gembira.
" Maaf, sepertinya nenek sudah mengetahui tentang aku dan Shiro " sahut Kuro.
" Tentu saja aku tau tentang kalian. Kalian adalah roh penjaga para pemurni roh " jawab nenek Dika.
" Apa!!! Roh? " Dika terkejut mendengar jawaban neneknya.
" Hahahaha.... ayah mu dulu juga memberikan reaksi yang sama dengan mu. Kamu tidak perlu takut " ujar nenek Dika sambil tertawa kecil.
" Hem aku juga merasakan kekuatan sihir dari mu nek " jelas Kuro.
" Insting mu memang sangat tajam Kuro chan. Tapi aku sudah terlalu tua untuk menggunakan sihir " ujar nenek Dika.
" Tunggu dulu, tadi aku mendengar tentang mimpi aneh dari teman teman yang lain. Dan mimpi aneh itu juga aku alami. Apa itu benar benar hanya mimpi? " tanya Dika.
" Itu bukan mimpi. Hanya saja Shiro menggunakan sihirnya yang membuat semua seolah olah seperti mimpi " jawab Kuro.
" Sepertinya telah terjadi sesuatu apakah kemampuan alami Dika sudah terlihat? " tanya nenek Dika.
" Dika sangat hebat nek. Dia berhasil melakukan pemurnian pertamanya " sahut Shiro tiba tiba lalu kembali melanjutkan makannya.
" Benar begitu Kuro chan? " tanya nenek Dika lagi.
" Hem, itu benar. Tetapi Dika masih belum bisa mengendalikan kekuatan nya secara penuh. Bahkan bisa di bilang kekuatannya keluar karena aura yang Dika miliki terhisap oleh roh hitam. Karena itu Dika juga mengganggap kejadian itu hanya sebuah mimpi " jelas Kuro.
" Tapi bukan kah dunia roh telah tertutup. Apa yang sebernarnya terjadi? " tanya nenek Dika.
" Itu lah yang belum saya ketahui. Pasti telah terjadi sesuatu di dunia roh. Bahkan roh hitam semakin tidak terkendali dan semakin kuat. Sangat merepotkan sekali, kenapa harus ada roh yang seperti itu " ujar Kuro chan.
" Roh yang seperti itu sudah pasti akan selalu ada Kuro chan. Hitam dan putih akan terus selalu berputar. Karena itu lah adanya seoran pemurni. Jika tidak ada roh hitam mungkin pemurni itu tidak akan pernah ada " jelas nenek Dika.
" Ahhhhhh aku benar benar tidak mengerti apa yang nenek dan Kuro bicarakan. Kalau benar kalian itu roh kenapa kalian bisa masuk ke sekolah ku? " tanya Dika kebingungan.
" Itu hal yang mudah untuk bisa masuk ke sekolah. Shiro hanya perlu sedikit menggunakan sihirnya " jawab Kuro.
" Yap itu tugas ku " sahut Shiro.
" Lalu kenapa harus aku? kenapa tidak orang lain? " tanya Dika lagi.
" Tentu saja karena makanan yang telah kamu kasih tadi pagi " jawab Shiro.
" Hal itu lagi, sudah ku bilang aku belum pernah bertemu dengan kalian sebelumnya. Apalagi memberi makan, aku hanya memberikan makan pada dua ekor kuc...... eh, neko? " Dika tampak berhenti bicara.
Shiro seketika memperlihatkan telinga kucing dan ekornya sambil tersenyum menatap Dika. Dika yang melihat Shiro dengan telinga kucing dan ekornya menjadi sangat terkejut.
" Tidak mungkin........ " ujar Dika terkejut.
" Dengan kata lain kamu adalah tuan kami sekarang " sahut Kuro.
" Bahkan saat pulang tadi kamu masih mencari aku dan kakak kan? Kamu memang benar benar memiliki jiwa seorang pemurni " jelas Shiro.
" Ya terserah kalian saja. Aku sangat lelah, nek aku istirahat duluan ya " pamit Dika meninggalkan tempat makan.
Dika berjalan menuju kamarnya dan langsung berbaring di atas kasurnya. Sejenak Dika merenungkan apa yang sebenarnya terjadi, Tenaga Dika memang sangat terkuras habis karena pertarungan tadi, Karena itu Dika langsung terlelap.
Malam itu Dika bermimpi aneh. Suasana yang sama seperti tadi siang terjadi lagi. Akan tetapi kali ini jauh lebih parah lagi. Seluruh gedung sekolah telah hancur tak berbentuk. Shiro terlihat tidak sadarkan diri di dekat Dika berdiri. Dika juga melihat sebuah roh hitam yang sangat besar dan mengerikan. Di sisi yang berbeda Dika melihat Kuro yang juga sudah tidak berdaya berlumuran darah. Kuro terlihat tidak sendirian, ada seseorang berambut panjang biru keunguan berdiri di dekat Kuro.
" Kringgg......... kringggggg....... " suara alarem berbunyi membangunkan Dika pagi itu.
Dengan setengah sadar Dika mematikan alarem itu. Ketika Dika hendak bangun dari tidurnya tubuhnya terasa berat sekali. Dika pun membuka matanya dan melihat Shiro yang tertidur samping nya dan kaki Shiro menindih badan Dika dari atas selimut.
" Aaaaa........ " teriak Dika terkejut langsung membangunkan Shiro.
Shiro yang masih setengah sadar mengelus elus matanya. Telinga kucing dan ekor Shiro pun masih terlihat.
" Ohayou.... huaaaa..... " ucap Shiro sambil menguap setengah sadar.
" Kenapa kamu disini? " tanya Dika.
" Aku tidak tau harus tidur di mana dan pintu kamar mu tidak terkunci jadi aku tidur saja di sini " jawab Shiro polos.
" Eh....... dasar bodoh " ujar Dika tampak sedikit kesal.
" Ore, apa hari ini kita akan sekolah lagi? " tanya Shiro.
" Tentu saja, lebih baik kamu segera siap siap. Dan bangunkan Kuro, ngomong ngomong di mana Kuro? " tanya Dika.
" Asiiiiikkkkk.... aku sangat senang pergi ke sekolah " ujar Shiro dengan senang dan dengan sihirnya Shiro langsung berubah lengkap dengan seragam sekolah " Ayo Dika kita berangkat sekarang " Shiro penuh dengan semangat.
" Tunggu dulu, aku tidak bisa seperti mu. Aku harus mandi dan bersiap siap terlebih dahulu. Lebih baik kamu tunggu di bawah dan bantu nenek " ujar Dika.
" Baik lah " jawab Shiro langsung keluar dari kamar Dika.
Dika bergegas mandi dan bersiap siap untuk berangkat kesekolah. Setelah itu Dika langsung turun untuk sarapan. Kuro, Shiro, dan nenek Dika terlihat sudah berada di ruang makan dan hendak memakan sarapan.
Sesampainya di sekolah mereka langsung menuju kelas mereka dan tak lama kemudian pelajaran dimulai. Pagi itu kelas mereka kembali kedatangan seorang murid baru. Seseorang wanita masuk kedalam kelas bersama guru. Wanita itu terlihat sangat anggun, memiliki sorot mata yang tajam, rambut yang panjang biru keunguan. Wanita itu tampak mirip dengan seseorang yang dilihat Dika dalam mimpinya. Akan tetapi Dika tidak menyadari hal itu. Akan tetapi Kuro merasakan sesuatu yang berbeda dari wanita itu, Seketika Kuro mengingat seseorang yang kemarin memperhatikan nya sepulang sekolah.
Setelah memperkenalkan diri, Nazomi nama wanita itu berjalan perlahan menuju tempat duduknya. Nazomi akan duduk tepat di sebelah Kuro. Dengan tatapan yang tajam dan senyuman yang tipis Nazomi melihat kearah Kuro. Kuro pun semakin mencium kekuatan roh yang sangat besar. Kuro pun menatap tajam ke arah Nazomi yang berjalan menghampirinya perlahan sampai ke tempat duduk di sebelahnya. Akan tetapi tiba tiba Nazomi malah tersenyum dengan sangat manis kepada Kuro. Kuro sangat terkejut melihat senyuman dari Nazomi dan langsung mengalihkan pandangannya ke depan lagi.
Pelajaran berlangsung seperti biasanya. Pada pelajaran selanjutnya seluruh siswa di bagi dalam beberapa kelompok. Secara kebetulan Dika, Kuro, Shiro, dan Nazomi berada dalam kelompok yang sama bersama dengan dua teman sekelas mereka yang lainnya. Seluruh siswa berjalan bersama kelompoknya masing masing menuju laboratorium. Shiro terlihat berjalan menarik Dika. Shiro terlihat sangat antusias sekali ingin segera sampai ke laboratorium. Sementara Kuro berjalan perlahan di bagian paling belakang sambil memperhatikan Nazomi yang juga berjalan perlahan tidak jauh dari Kuro. Nazomi seketika berhenti melangkah dan memutar badannya ke arah Kuro.
" Kamu benar benar sangat berhati hati Kuro chan " ujar Nazomi dengan tersenyum.
" Dengan aura roh yang sebesar ini aku yakin kamu bukan manusia biasa " jelas Kuro.
" Lalu bagai mana dengan diri mu sendiri? " Nazomi berjalan perlahan mendekati Kuro. Nazomi bahkan menjadi sangat dekat dengan Kuro, sambil sedikit berjinjit Nazomi membisikan sesuatu kepada Kuro " Kuro neko chan " ucap lembut Nazomi.
Kuro yang mendengar ucapan itu langsung mundur beberapa langkah menjauhi Nazomi. Akan tetapi Nazomi malah kembali tersenyum manis kepada Kuro.
" Kau pasti orang di balik kejadian kemarin " ujar Kuro dengan tatapan yang tajam.
" Hahahahaha..... aku juga berharap seperti itu, Tapi sayang sekali tebakan mu salah, Kau tau, tampaknya aku mulai menyukai diri mu " jelas Nazomi.
" Sebenarnya apa tujuan mu? " tanya Kuro lagi.
" Tentu saja untuk memiliki mu " jawab Nazomi singkat.
Seketika dunia roh kembali terbuka. Suasana kembali berubah. Kuro pun menjadi semakin curiga terhadap Nazomi. Kuro langsung berubah menjadi mode tempurnya. Kuro tak segan segan mengarahkan katanya tepat ke leher Nazomi yang berada di depannya.
" Aku tidak akan segan untuk memenggal kepala mu " ucap Kuro dengan nada mengancam.
" Lebih baik kau simpan kembali katana mu itu Kuro chan. Musuh mu bukan lah aku. Kau sendiri lihat aku berada di depan mu. Tidak mungkin aku mengeluarkan sihir dan membuka dunia roh tanpa sepengetahuan mu. Bukan begitu Kuro chan " Nazomi tersenyum kembali.
" Sial, kau benar. Jika kau menggunakan sihir mu, aku pasti akan merasakannya. Tapi aku akan terus memperhatikan mu " jelas Kuro menurunkan katananya dari leher Nazomi.
" Memperhatikan ku? kau membuat ku tersanjung Kuro chan " ujar Nazomi.
" Duar.................. " terdengar ledakan dari arah laboratorium.
Ledakan itu sangat besar sampai sampai Kuro dan Nazomi merasakan efek akibat ledakan itu. Kuro langsung berlari ke arah laboratorium. Nampaknya ledakan tadi benar benar menghancurkan gedung laboratorium. Banyak siswa yang tergeletak tidak sadarkan diri seperti kejadian kemarin. Terlihat Shiro yang menggunakan sihirnya untuk melindungi Dika.
" Nii chan " sahut Shiro saat melihat Kuro datang.
" Kalian tidak apa apa? " tanya Kuro.
" Em, kami baik baik saja. Beruntung aku sempat menggunakan sihir ku " jawab Shiro.
" Shiro cepat kau gunakan sihir mu untuk menutup area ini. Jangan sampai dunia roh semakin menyebar " ujar Kuro.
" Terlambat, sihir ku sudah tidak bisa menjangkaunya lagi " jawab Shiro.
" Ini gawat, semakin dunia roh terbuka akan semakin banyak roh hitam yang bisa keluar "
Tiba tiba tempat itu bergetar dan roh hitam pun banyak bermunculan di mana mana. Roh hitam itu tampak menyatu menjadi satu. Roh hitam itu semakin membesar dan membesar setiap ada roh yang menyatu dengan dirinya. Kuro dan Shiro pun tidak tinggal diam saja. Kuro langsung menyerang roh hitam itu dengan sihir pedangnya. Shiro juga kali ini ikut membantu menyerang roh hitam itu.
Akan tetapi serangan Kuro dan Shiro seperti tidak terasa oleh roh hitam itu. Bahkan semakin lama roh hitam itu semakin membesar karena banyak sekali roh roh yang dia hisap. Dan roh hitam itu terlihat akan menyerang. Dari mulutnya roh hitam itu mengeluarkan serangan sihir yang sangat luar biasa seperti laser hitam yang sangat besar. Kuro dan Shiro berusaha menahan serangan itu dengan kekuaran yang mereka miliki. Namun sihir mereka tidak terlalu kuat untuk menahan serangan itu.
Serangan roh hitam itu sangat kuat. Dengan satu serangan saja seluruh gedung sekolah hancur dengan seketika. Dika yang juga terkena serangan itu mulai tersadar dan mencoba untuk berdiri. Dika melihat Shiro tidak sadarkan diri tidak jauh dari dirinya. Dika juga melihat roh hitam itu mengerang dengan keras seperti mengamuk. Keadaan di sekitar sangat hancur. Puing puing reruntuhan gedung di mana mana. Sangat mirip dengan mimpi yang di alami Dika. Dika yang baru saja menyadari bahwa kejadian ini sama percis dengan mimpinya langsung berusaha mencari Kuro. Namun karena Dika sendiri terluka dan tidak mampu untuk berdiri sepenuhnya Dika hanya bisa melihat kesekelilingnya.
Dika pun kembali terkejut saat melihat Kuro yang banyak berlumuran darah tergeletak tidak berdaya. Nazomi pun terlihat di dekat Kuro yang terjatuh. Dika langsung berniat untuk menyelamatkan Kuro. Namun apa daya Dika bahkan malah kembali terjatuh.
" Kuro.............!!!! " terika Dika mencoba untuk membuat Kuro sadar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar